Assalamamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Orang yang rajin membaca bagaikan sedang melihat masa lalu dan masa depan, hadir disetiap sejarah, serta hadir di setiap imajinasi orang-orang hebat. selamat membaca, semoga bermanfaat setiap artikel yang admin sajikan.....

Antara Lailatul Qadar dan Ilmu (bagian 1)



Malam laialtul qadar merupakan malam di turukannya al-Quran yang menjadi pedoman bagi umat islam. Malam lailatul qadar merupakan malam yang di tunggu-tunggu oleh umat islam karena pada malam ini terdapat berbagai kelebihan diantara kelebihannya adalah mala mini lebih baik dari pada seribu bulan seperti yang di jelaskan dalam surat  Al-Qadr. Malam lailatul qadar juga di juluki malam pengampunan, sehingga istri nabi Aisyah radiallahu ‘anha pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang doa apa yang paling baik untuk di baca ketiaka malam lailatu qadar
Dari Aisyah radhiallahu ‘anha, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ القَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam merupakan lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan di malam itu? Beliau menjawab: Ucapkanlah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFFA FA’FU ‘ANNA…
(HR. Ahmad 25384, At-Turmudzi 3513, Ibn Majah 3850, An-Nasai dalam Amal Al-yaum wa lailah, dan Al-Baihaqi dalam Syua’bul Iman 3426. Hadis ini dinilai shahih oleh Al-Albani). Sumber: https://konsultasisyariah.com/13225-doa-ketika-lailatul-qadar.html

Pada malam lailatu qadar pula diturunkan Surah pertama oleh Allah kepada nabi Muhammad SAW yaitu surah Al-‘Alaq ayat 1-5.

Selain sebagai malam ampunan dan malam di turunkannya al-Quran, malam lailatul qadar juga bisa menjadi  momentum untuk kita mentadabburi bagaimana pentingnya ilmu bagi umat islam. Hal ini dapat kita lihat dari dari Surah pertama yang diturun oleh Allah kepada Nabi besar Muhammad SAW yang ayat pertamanya berbunyi :
خَلَقَ الَّذِي رَبِّكَ بِاسْمِ اقْرَأْ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan”
Jika direnungkan dan di tadabburi betapa luar biasa kandungan dalam ayat ini. Allah memerintakan umat islam pertama kali untuk membaca atau bisa dikatakan untuk menuntut ilmu, meneliti (dalam arti luasnya).

Kenapa harus dengan membaca  atau menuntut ilmu atau meneliti ?

Ketahuilah bahwa dengan membaca, dengan meneliti, dengan menuntut ilmu seseorang ataupun ummat (kaum) akan di tinggikan derajatnya di bandingkan dengan orang yang lalai, yang hanya berbuat sia-sia, yang hanya tidur. Allah berfirman dalam surah Al-Mujaadilah ayat 11:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Q.S. al-Mujaadilah: 11)
Dari ayat tersebut memberi kita kabar bahwa Allah mengangkan derajat orang-orang yang menuntut ilmu tanpa terkecuali, seperti hal nya orang-orang kafir di zaman sekarang, mereka tetap diangkat derajatnnya dengan ilmu yang telah mereka pelajari bahkan ilmu tersebut membimbing mereka untuk memeluk islam. Sedangkan sebahagian umat islam sendiri enggan menuntut ilmu setelah jelas ayat ang diturunkan Oleh Allah mengenai keutamaan menuntut ilmu

Taukah anda bahwa kata tentang ilmu itu 779 kali di ulang oleh Allah SWT didalam al-Quranul kariim, dan kata tersebut merupakan kata terbanyak setelah kata Allah.

Seorang muslimin tidak akan bebenar-benar tau Rabb nya yaitu Allah kecuali setelah mereka menuntut ilmu.

Nabi Sulaiman A.S ditinggiakan derajatnya oleh Allah SWT dengan ilmunya, diantara ilmu beliau adalah menguasai semua bahasa makhuk di dunia ini, begitupula salah seorang ummat nabi Sulaiman ditinggikan derajatnya oleh Allah dijelaskan didalam al-Quran surah an-Namlu ayat 38-40:
“Hai pembesar-pembesar siapakah diantar kamu sekelian sanggup membawa singgahsananya kepada ku sebelum mereka datang kepada ku sebagai orang-orang yang berserah diri.”
“Berkata Ifrit (yang cerdik) itu dari golongan jin, aku akan datang kepada ku dengan membawa singgahsana itu kepada mu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercayai. Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari al-Kitab; “Aku akan membawa singgahsana itu kepada mu sebelum matamu berkedip.”
“Maka tatkala Sulaiman melihat singgahsana itu terletak di hadapannya, ia pun berkata; “Ini termasuk kurniaan Tuhanku untuk menguji aku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya) . Dan barang siapa bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” (An-Namui, ayat 38-40)

Begitu pula dengan nabi Yusuf yang Allah tinggikan bliau dengan ilmunya, yang mana nabi Yusuf memiliki ilmu dapat menakwilakan mimpi sesorang dan nabi Yusuf memiliki kecerdasan dalam manajeme sehingga dengan izin Allah nabi Yusuf dapat menyelamatkan mesir dari musim paceklik (musim kemarau).

Seperti halnya raja Zulkarnai yang tersebut didalam surah al-Kahfi, Allah juga meninggikan derajatnya, dengan izin Allah dia dapat menguasai Masri ( daerah timur) dan Maghrib (daerah barat) karena…….

Bersambung……..
terispirasi dari khutbah Jum'at syaikh Ahmed Hilal Abdel Hayy di mesjid Jamik Al-Wustha, Jeulingke, Banda Aceh

SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

My City

Berita Seputar Islam (Islampos)

Berita Seputar Aceh (Serambi Indonesia)