وَإِذْ قَالَلُقْمَانُ لِابْنِهِوَهُوَ يَايَعِظُهُبُنَيَّلَاتُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّالشِّرْكَ لَظُلْمٌعَظِيمٌ
“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya,
ketika ia memberi pelajaran kepadanya, ‘Wahai anakku! Janganlah engkau
memperskutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar
kezhaliman yang besar.’” [Luqman: 13]
NEGERI
TANPA AYAH
By. Ir. Misbahul Huda.
1.
Jika
memiliki anak sudah ngaku-ngaku jadi AYAH, maka sama anehnya dengan orang yang
punya bola ngaku-ngaku jadi pemain bola
2.
AYAH
itu gelar untuk lelaki yang mau dan pandai mengasuh anak bukan sekedar
‘membuat’ anak
3.
Jika
AYAH mau terlibat mengasuh anak bersama ibu, maka separuh permasalahan negeri
ini teratasi
4.
AYAH
yang tugasnya cuma ngasih uang, menyamakan dirinya dengan mesin ATM. Didatangi
saat anak butuh saja
5.
Akibat
hilangnya fungsi tarbiyah dari AYAH, maka banyak AYAH yang tidak tahu kapan
anak lelakinya pertama kali mimpi basah
6.
Sementara
anak dituntut sholat shubuh padahal ia dalam keadaan junub. Sholatnya tidak
sah. Dimana tanggung jawab AYAH ?
7.
Jika
ada anak durhaka, tentu ada juga AYAH durhaka. Ini istilah dari umar bin
khattab AYAH durhaka bukan yang bisa dikutuk jadi batu oleh anaknya. Tetapi
AYAH yang menuntut anaknya shalih dan shalihah namun tak memberikan hak anak di
masa kecilnya
8.
AYAH
ingin didoakan masuk surga oleh anaknya, tapi tak pernah berdoa untuk anaknya
9.
AYAH
ingin dimuliakan oleh anaknya tapi tak mau memuliakan anaknya
10.
Negeri
ini hampir kehilangan AYAH. Semua pengajar anak di usia dini diisi oleh kaum
ibu. Pantaslah negeri kita dicap fatherless country
11.
Padahal
keberanian, kemandirian dan ketegasan harus diajarkan di usia dini. Dimana AYAH
sang pengajar utama ?
12.
Dunia
AYAH saat ini hanyalah Kotak. Yakni koran, televisi dan komputer. AYAH malu
untuk mengasuh anak apalagi jika masih bayi
13.
Banyak
anak yg sudah merasa yatim sebelum waktunya sebab AYAH dirasakan tak hadir
dalam kehidupannya
14.
Semangat
quran mengenai pengasuhan justru mengedepankan AYAH sebagai tokoh. Kita kenal
Lukman, Ibrahim, Ya’qub, Imron. Mereka adalah contoh AYAH yang peduli
15.
Ibnul
Qoyyim dalam kitab tuhfatul maudud berkata: Jika terjadi kerusakan pada anak
penyebab utamanya adalah AYAH
16.
Ingatlah!
Seorang anak bernasab kepada AYAHnya bukan ibu. Nasab yang merujuk pada anak
menunjukkan kepada siapa Allah meminta pertanggung jawaban kelak
17.
Rasulullah
yang mulia sejak kecil ditinggal mati oleh AYAHnya. Tapi nilai-nilai keAYAHan
tak pernah hilang didapat dari sosok kakek dan pamannya
18.
Nabi
Ibrahim adalah AYAH yang super sibuk. Jarang pulang. Tapi dia tetap bisa
mengasuh anak meski dari jauh. Terbukti 2 anaknya menjadi nabi
19.
Generasi
sahabat menjadi generasi gemilang karena AYAH amat terlibat dalam mengasuh anak
bersama ibu. Mereka digelari umat terbaik.
20.
Di
dalam quran ternyata terdapat 17 dialog pengasuhan. 14 diantaranya yaitu antara
AYAH dan anak. Ternyata AYAH lebih banyak disebut
21.
Mari
ajak AYAH untuk terlibat dalam pengasuhan baik di rumah, sekolah dan masjid
22.
Harus
ada sosok AYAH yang mau jadi guru TK dan TPA. Agar anak kita belajar kisah Umar
yang tegas secara benar dan tepat. Bukan ibu yang berkisah tapi AYAH
23.
AYAH
pengasuh harus hadir di masjid. Agar anak merasa tentram berlama-lama di
dalamnya. Bukan was was atau merasa terancam dengan hardikan
24.
Jadikan
anak terhormat di masjid. Agar ia menjadi generasi masjid. Dan AYAH yang
membantunya merasa nyaman di masjid
25.
Ibu
memang madrasah pertama seorang anak. Dan AYAH yang menjadi kepala sekolahnya
26.
AYAH
kepala sekolah bertugas menentukan visi pengasuhan bagi anak sekaligus mengevaluasinya.
Selain juga membuat nyaman suasana sekolah yakni ibunya
27.
Jika
AYAH hanya mengurusi TV rusak, keran hilang, genteng bocor di dalam rumah, ini
bukan AYAH ‘kepala sekolah’ tapi AYAH ‘penjaga sekolah’
28.
Ibarat
burung yang punya dua sayap. Anak membutuhkan kedua-duanya untuk terbang tinggi
ke angkasa. Kedua sayap itu adalah AYAH dan ibunya
29.
Ibu
mengasah kepekaan rasa, AYAH memberi makna terhadap logika. Kedua-duanya
dibutuhkan oleh anak
30.
Jika
ibu tak ada, anak jadi kering cinta. Jika AYAH tak ada, anak tak punya
kecerdasan logika
31.
AYAH
mengajarkan anak menjadi pemimpin yang tegas. Ibu membimbingnya menjadi
pemimpin yang peduli. Tegas dan peduli itu sikap utama
32.
Hak
anak adalah mendapatkan pengasuh yang lengkap. AYAH terlibat, ibu apalagi.
33.
Mari
penuhi hak anak untuk melibatkan AYAH dalam pengasuhan. Semoga negeri ini tak
lagi kehilangan AYAH
34.
Silahkan
share jika berkenan agar makin banyak AYAH yang peduli dengan urusan pendidikan
anak.
Taked
from : Group WhatsApp TPQ Al-Wustha, sanded by: Ust. Siti Hajril Masyithah
0 komentar:
Posting Komentar