Assalamamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Orang yang rajin membaca bagaikan sedang melihat masa lalu dan masa depan, hadir disetiap sejarah, serta hadir di setiap imajinasi orang-orang hebat. selamat membaca, semoga bermanfaat setiap artikel yang admin sajikan.....

Anas bin Malik Al Anshary (Bagian 2)




Di suatu pagi yang cerah dan segar, beberapa orang pria di kota Yatsrib berteriak seraya mengatakan bahwa Muhammad dan seorang sahabatnya hampir tiba di Madinah. Serentak beberapa orang pria dewasa bergerak menuju jalan yang disusuri oleh Nabi Saw...

Mereka semua bergegas secara berbondong-bondong berlari menghampiri Nabi Saw dan di antara mereka juga banyak anak dalam usia belia yang dengan wajah berseri dan hati bahagia pergi menyongsong kedatangan sang Nabi Saw. Di barisan para anak usia belia tersebut terdapat seorang anak yang bernama Anas bin Malik Al Anshary.

Tibalah Rasul Saw beserta sahabatnya As Shiddiq. Mereka berdua tiba dengan sambutan meriah yang diberikan penduduk Madinah yang penuh sesak terdiri dari para pria dewasa dan anak-anak.

Sedang para ibu dan gadis berada di atap rumah, memandang dari kejauhan datangnya sang Rasul Saw. Mereka bertanya-tanya: “Yang mana Rasul.... Yang mana Rasul?” Hari itu menjadi sejarah... Anas masih terus mengenangnya hingga pada usianya yang lebih dari 100 tahun.

Baru saja Rasulullah Saw hendak tinggal dan menetap di Madinah; datanglah Al Ghumaisha’ binti Milhan ibunya Anas menghadap Beliau. Al Ghumaisha’ membawa anaknya yang masih kecil yang diajak untuk menghadap Rasulullah. Saat itu Anas berambut poni dengan uraian rambut kecil yang bergerak ke kanan dan ke kiri menutupi keningnya...

Lalu Al Ghumaisha’ memberi salam kepada Nabi Saw seraya berkata: “Ya Rasulullah... Tidak ada seorang pria dan wanita pun dari suku Anshar yang menghadapmu kecuali mereka memberikan hadiah kepadamu. Aku tidak memiliki apa-apa untuk dijadikan hadiah selain anak ini saja... Ambillah ia dan jadikanlah ia pembantu sesuka hatimu!”


Nabi Saw gembira mendengarnya dan Beliaupun menerima Anas dengan wajah yang sumringah. Beliau membelai kepala Anas dengan tangan Beliau yang mulia. Beliau juga membelai rambut poni Anas dengan jari Beliau yang lembut. Akhirnya Rasul Saw menerima Anas menjadi anggota keluarganya.


Bersambung.....


Dikutib dari buku: Kisah Heroik 65 Orang Shahabat Rasulullah SAW, 
Karya: Dr. Abdurrahman Ra'fat al-Basya
SHARE

Milan Tomic

Hi. I’m Designer of Blog Magic. I’m CEO/Founder of ThemeXpose. I’m Creative Art Director, Web Designer, UI/UX Designer, Interaction Designer, Industrial Designer, Web Developer, Business Enthusiast, StartUp Enthusiast, Speaker, Writer and Photographer. Inspired to make things looks better.

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

My City

Berita Seputar Islam (Islampos)

Berita Seputar Aceh (Serambi Indonesia)