Seperti halnya raja Zulkarnai yang
tersebut didalam surah al-Kahfi, Allah juga meninggikan derajatnya, dengan izin
Allah dia dapat menguasai Masyri (daerah timur) dan Maghrib (daerah barat)
karena beliau menguasai ilmu kemiliteran.
Begitu pula ketika Allah menyuruh
kita memperhatikan sesuatu yang tertera
didalam al-Quran serti misalnya dalam surah al-Ghasyiah ayat 17-20:
{17}.
Afalaa yanzhuruuna illa al-ibili kayfa khuliqath (maka mereka tidak memperhatikan bagaimana unta di ciptakan ?)
{18}.
Wa-ilaa ssamaa-I kayfa rufi’ath (dan
langit, bagaimana ditinggikan ?)
{19}.
Wa ilaal jibali kayfa nushibat (dan
gunung-gunung bagaimana ditegakkan ?)
{20}.
Wa ilal ardhi kayfa suthihat (dan
bagaimana bumi dihamparkan ?)
Tanpa kita sadari bahwasanya Allah memerintahkan kita untuk
mempelajari bagaimana penciptaan unta, sehingga dizaman sekarang dikenal dengan
ilmu Biologi yaitu ilmu yang mengkaji tentang makhluk hidup. Dan juga pada ayat
18 Allah menyuruh memperhatikan langit bagaimna di tinggikan, sebenarnya Allah
menyuruh kita untuk memplajari ilmu Astronomi. Pada ayat selanjutnya Allah
menyuruh kita memperhatikan bagaimana ginung-gunung diteggakkan dan bagaimana
bumi di hamparkan, hakikatnya Allah memyuruh kita untuk menuntut ilmu geografi.
Sadarkah kita, bagaiman pentingnya ilmu bagi suatu ummat khusus nya
ummat islam. Pada abat ke-2 islam pernah memiliki perpustakaan terbesar di
dunia di Baghdat yang masyhur selama 5 abat, akan tetapi ketika runtuh dinasti
Abbasyiah ditangan bangsa Mongol perpustakaan tersebut dibakar oleh orang-orang
yang tidak berpendidikan sehingga menyebabkan sungai dan lautan di daerah
baghdat menjadi hitam akibat buku-buku yang juga di buang didalamnya. Di zaman
sekarang pun masih terdapat sebuah perpustakaan di Iraq yang dimiliki oleh Abdul
Fadhal yang jika kita ingin mengosongkan perpustakaan tersebut membutuhkan 100
ekor unta. Dari situ dapat kita lihat
bagaimana ummat islam pada masa itu sangat memperhatikan ilmu pengetahuan.
Tahukan kita bahwa penemu faksin pertama adalah seorang ilmuan
muslim yang bernama Azzakhawi, dan 500 tahun kemudian orang-orang eropa baru
menemukannya. Dan taukah anda seorang ahli kimia yang beragama islam bernama
Jabbir ibnu Hayyan merupakan pembuat kaca dan sabun. Dan sadarkah ummat islam
seorang laki-laki bernama Walid bin Abdul Malik di Syam adalah orang pertama
yang membangun rumah sakit, sebelum jauh 900 tahun kemudian bangsa non muslim
membangun rumah sakit. Dan sadarkah kita jarum yang digunakan oleh dokter bedah
untuk menjahit kembali kulit manusia adalah umat islam pula yaitu Ar-Razi.
Begitu
berharganya ilmu dimata islam, sehingga membuat para ummat islam pada masa itu
betul-betul mempelajari ilmu pengetahuan.
Wahai saudaraku sekalian, jadikanlah momentum bulan ramadhan, khususnya
di malam lailatul qadar menjadi salah satu momentum untuk memotivasi kita dalam
menuntul ilmu pengetahuan, sesungguhnya semua ilmu itu berasal dari Allah, dan
Allah telah menganugrahkan kita sebuah kitab suci yang tiada tandingannya yang
berisi segala ilmu pengetahuan. Jadi mari kita bersama-sama merenungi,
mentadabburi, dan mengkaji kembali Al-Quran sehingga kita bisa membawa islam
kembali ke masa kejayaannya.
terispirasi dari khutbah Jum'at
syaikh Ahmed Hilal Abdel Hayy di mesjid Jamik Al-Wustha, Jeulingke, Banda Aceh
0 komentar:
Posting Komentar